Dinilai Proyek Berbahaya, Warga Minta Periksa Kepsek SMA N 1 Likupang

1955 views

Minut Sidakpost – Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Likupang Timur Minahasa Utara

Masyarakat menilai tiga bantuan dana alokasi khusus (DAK) fisik reguler bidang pendidikan tahun 2020 di sekolah tersebut yang di kerjakan secara swakelola seperti, pembangunan ruang laboratorium fisika beserta perabotannya senilai Rp. 420.913.000, pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotnya dengan pagu Rp. 264.548.000 dan rehabilitasi toilet (jamban) siswa/guru dengan pagu Rp. 203.705.000 banyak sekali perbedaan dengan rab.

Kaki ayam digunakan dua besi kecil

Warga memberikan info kepada media Sidakpost beberapa warga dengan nada yang nampak emosi dan kesal memberikan bocoran informasi sekaligus memberikan gambar foto pelaksanaan pekerjaan yang menurut mereka akan membahayakan anak-anak mereka.

Dalam penjelasan warga kepada beberapa media, gedung laboratorium fisika dan laboratorium dindingnya tidak kuat karena tidak menggunakan kaki ayam atau pembesiannya di kurangi, sambil menunjukkan gambar pembesian dalam HP milik salah satu warga.

Mereka sangat menyesalkan sikap kepala sekolah yang tidak melibatkan warga dekat sekolah dalam pekerjaan tersebut padahal proyek tersebut swakelola yang seharusnya orang tua siswa dan warga terdekat sekolah yang harus mengerjakannya agar kwalitas bisa di jaga sesuai speck, malah kepsek mengambil orang kerja yang bukan orang dekat sekolah, keluh warga yang sempat di ambil gambar oleh Sidakpost

Kecurigaan lain di sampaikan warga dimana gambar proyek hanya di gambar oleh anaknya kepala sekolah dan di awasi oleh anaknya, bukankah gambarnya harus di keluarkan dinas terkait yang lebih mengetahui bidang fisik bangunan dan harus di tanda tangani oleh mereka, keluh warga.

nggunakan kayu putih dan disinyalir tidak sesuai specifikasi atau juknis yang ada.

Warga juga menyesalkan sikap kepala sekolah yang dengan seenaknya menebang beberapa batang pohon besar yang ada dalam sekolah, dengan alasan akan di pakai di sekolah namun pada kenyataan hanya di bawa pulang dan tidak di pakai dalam sekolah.
Dalam keluhan warga di ketahui hubungan kepala sekolah dan masyarakat yang bermukim di dekat sekolah tidak harmonis entah apa penyebabnya, bahkan ada warga yang meminta supaya kepsek di ganti saja.

Kepala sekolah SMA N 1 Likupang
Herry Wantania S.Pd M.Pd ketika di temui
untuk meminta konfirmasi membenarkan kalau warga di sekitaran sekolah dengan dirinya tidak harmonis dan itu berawal sejak tahun 2012 di mana penjaga sekolah mengundurkan diri.

nia menjelaskan, semua permasalahan dari awal pekerjaan sampai selesai pembangunan fisik tersebut mendapat halangan dari warga, dimana kehilangan besi dan bahan bangunan yang lain sampai jalan di gunakan untuk membawa bahan proyek di halangi oleh warga sehingga dirinya melibatkan pihak Kepolisian untuk mengamankan dan memuluskan pekerjaan tersebut walaupun ada biaya ekstra yang di keluarkan.@david

Author: 
    author

    Related Post