BANDAR LAMPUNG |Kecelakaan maut di tanjakan Tarahan, Lampung Selatan, Kamis (22/3/2018) sekira pukul 16.00 WIB, dipastikan menelan empat korban tewas. Korban tewas umumnya terjepit badan kendaraan yang mengalami tabrakan beruntun.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Selatan AKP Reza Khomeini kepada wartawan mengatakan, peristiwa itu benar terjadi. Saat dihubungi ia sedang melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi kejadian karena macet. “Saya sedang mengatur lalu lintas bersama anggota, jalan raya macet. Benar kecelakaan beruntun,” ujar dia.
Menurutnya, dalam peristiwa tersebut telah memakan korban jiwa sebanyak empat orang meninggal. Untuk kendaraan yang terlibat kecelakaan terdiri dari tiga fuso, satu Honda Jazz, satu pick up, satu Colt Diesel. “Diperkirakan korban yang tewas empat atau Lima orang,” kata dia singkat.
Subur, warga Panjang menerangkan, dari satu dari empat korban yang dinyatakan meninggal berada di Puskesmas Panjang, Bandar Lampung. “Ada satu yang meninggal dibawa ke Puskesmas Panjang, kondisinya lumayan parah,” kata dia.
Dia menjelaskan kecelakaan maut membuat kemacetan. Sebagian korban terjepit bodi kendaraan. Bahkan pintu truk sampai terlepas. Bahkan as kendaraan ikut terlepas dari rangka truk.
disisi lain Tim identifikasi PT Jasa Raharja Cabang Lampung korban tabrakan beruntun di Tarahan, Lampung Selatan, hingga Kamis (22/3/2018) pukul 19.30 berhasil mengindentifikasi empat korban tewas. Jumlah korban tewas diperkirakan masih bertambah.
Tiga dari empat korban meninggal dunia berhasil diidentifikasi. Menurut data yang dihimpun PT Jasa Raharja, ketiga korban tewas tersebut yakni Sutriani, warga Jatianom, RT 1 Sonoharjo Wonogiri, Jawa Tengah berstatus pelajar.
Kemudian, Soni Dewantara, warga Dusun Kali Asin 3, Kalisari, Natar, Lampung Selatan berstatus supir truk, dan Harmoko (36) warga Dusun Lima, Sribasuki, Kalirejo Lampung Tengah berprofesi sebagai wiraswasta. Ketiga korban berada di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) dan satu korban meninggal dunia di RS Bob Bazar Kalianda masih dalam proses identifikasi.
Menurut seorang saksi mata bernama Yudi, Honda Jazz diketahui memuat lima orang. Ia menduga semuanya tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan. “Saat ini kelima korban sudah dievakuasi ke rumah sakit,” katanya
Selain itu, PT Jasa Raharja juga mencatat tiga korban luka berat, dan dua luka ringan yang dirawat di RSUDAM. “Kami terus mengidentifikasi seluruh korban dan malam ini harus selesai,” kata Humas PT Jasa Raharja Cabang Lampung, Himawan SW.
Menurut Himawan, korban luka maksimal mendapat santunan Rp20 juta dan korban meninggal dunia Rp50 juta. “Hari ini pendataan seluruh korban harus selesai dan besok seluruh santunan akan dibayarkan kepada keluarga korban dan ahli warisnya,” kata Himawan.
Minggal dunia. Korban tewas bisa saja bertambah. Kedatangan kedua tim ke rumah sakit untuk memberikan jaminan bahwa seluruh korban mendapat santunan Jasa Raharja,” kata Himawan, Humas PT Jasa Raharja Lampung.
Dari info yang didapat, kecelakaan ini diawali mobil dump truk pengangkut batu kerikil yang tidak bisa mengendalikan kemudi. Saat melintas dari arah Bakauheni menuju Bandar Lampung, dum truk ini oleng menabrak lalu menimpa mobil minibus. red