BANDARLAMPUNG – Presiden Joko Widodo (jokowi) pagi ini Minggu (21/1) akan meresmikan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar paket 1 segmen I C (Pelabuhan Bakauheni) sepanjang 8,9 KM. Jalan tol ini dibangun pada 2016-2018. Selain itu, ada juga paket 2 sepanjang 5 KM yang merupakan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar segmen Lamatang-Kotabaru Provinsi Lampung. Paket tersebut dibangun PT Hutama Karya pada 2016-2018. Pembangunan tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan bagian pembangunan tol Trans Sumatera.
“Insyaallah (diresmikan Presiden Jokowi-red). Pagi besok (hari ini,red),” ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry TZ, Sabtu (20/1/2018).
Herry menuturkan, jalan tol yang diresmikan tersebut merupakan paket pertama dan paket dua dari total empat paket. “Paket I Bakeuheni dengan panjang 8,9 KM dan paket 2 Kotabaru sepanjang 5 KM,” kata dia.
Sedangkan untuk tarif tol, Herry belum dapat menjelaskan lebih detil. “Nanti. Ini di awal,” kata dia.
Selain meresmikan Jalan Tol, Jokowi juga rencananya membagikan sertifikat kepada masyarakat Desa Bakauheni. Selanjutnya, Jokowi akan menyambangi Gerbang tol JTTS Kotabaru. Setelah itu, Jokowi bertolak ke Institut Teknologi Sumatera (Itera). Jokowi dijadwalkan mengisi Kuliah Umum untuk mahasiswa Itera.
Kemudian, Jokowi langsung terbang ke Kabupaten Mesuji dengan menggunakan helikopter. Tujuannya, ke Desa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur. Di Mesuji, Jokowi bakal meninjau Rice Miling Plant yang ada didesa tersebut. Kemudian, sore harinya, rombongan presiden bertolak ke Palembang, Sumatera Selatan.
Sebelumnya, PT Hutama Karya memperoleh pinjaman dari sindikasi 7 bank senilai Rp 8,06 triliun. Pinjaman ini untuk pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Ke-7 bank yang memberikan pinjaman ke Hutama Karya antara lain, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Mayapada Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata.
“Nilai investasi pembangunan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah sebesar Rp 16,7 triliun. Skema pemenuhannya melalui equity sebesar Rp 8,7 triliun dan loan sebesar Rp 8 triliun,” kata dia di Jakarta, Rabu 27 Desember 2017.
Porsi equity terpenuhi melalui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2,2 triliun. Kemudian, perseroan juga menerbitkan surat utang mencapai Rp 6,5 triliun. Sehingga, total dana yang dihimpun mencapai Rp 8,7 triliun.
“Pada tahun 2015-2016 lalu kita diberi PMN oleh negara sebesar Rp 2,2 triliun, kemudian di akhir 2016 hingga 2017 kita secara bertahap menerbitkan surat utang dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 6,5 triliun. Sehingga, total equity untuk proyek ini sudah close di angka Rp 8,7 triliun,” jelasnya.
Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani menuturkan, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) akan menjadi penjamin siaga (standby loan) untuk menjamin terbayarnya kewajiban perseroan kepada perbankan. PT SMI mengalokasikan dana sebesar Rp 7,5 triliun untuk penyedia fasilitas cash deficiency support (DCS).
“Di awal-awal masa operasi, pendapatan dari Tol Bakauheni-Terbanggi Besar tidak akan sanggup memenuhi pengeluaran untuk operasi dan maintenance tol serta kewajiban pengembalian kredit. Karena itu kami didukung PT SMI melalui fasilitas CDS supaya Hutama Karya dapat memenuhi kewajiban tersebut,” tutup dia.
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, nilai investasi tol Bakauheni-Terbanggi Besar mencapai Rp 16,7 triliun. Sebagian nilai investasi tersebut diperoleh dari pinjaman bank.(net)